MAKALAH MINI PIL PROGESTIN
MATERI KEBIDANAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kontrasepsi oral, atau pil KB, telah digunakan oleh lebih dari 60 juta
wanita di seluruh dunia, dan dianggap oleh banyak orang sebagai paling maju
medis sosial signifikan dari abad kedua puluh. Pil KB adalah tablet diminum
setiap hari oleh seorang wanita untuk mencegah kehamilan. Pil KB melakukan hal
ini dengan menghambat perkembangan telur dalam ovarium wanita selama siklus
bulanan menstruasi Selama siklus menstruasi wanita, tingkat estrogen yang
rendah biasanya memicu kelenjar pituitari untuk mengirimkan suatu hormon yang
memulai pengembangan telur. Pil KB rilis cukup estrogen sintetis untuk menjaga
hormon yang dari yang dilepaskan selama siklus bulanan.
Pil KB juga mengandung hormon progestin kedua, sintetis, yang meningkatkan
ketebalan lendir serviks dan pengembangan menghambat dari lapisan rahim untuk
lebih mencegah kehamilan. Penelitian telah menunjukkan bahwa pil KB adalah 99%
efektif dalam mencegah kehamilan. Hasil studi tentang keamanan pengendalian
kelahiran bervariasi. Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaannya
meningkatkan risiko jenis kanker tertentu, sementara yang lain menunjukkan
bahwa risiko akan minimal. Ada juga mengklaim bahwa pil KB meningkatkan risiko
stroke dan serangan jantung.
Meskipun popularitasnya, segera setelah pil KB diperkenalkan, masyarakat
mulai meningkatkan kekhawatiran tentang efek samping dan keselamatan. Pada awal
tahun 1961, laporan mulai beredar bahwa pil KB meningkatkan risiko seorang
wanita menderita stroke atau serangan jantung dengan menyebabkan pembekuan
darah. Pada tahun 1965, federal Food and Drug Administration (FDA) memberikan
seorang ilmuwan di Johns Hopkins School of Kebersihan dan Kesehatan Masyarakat
untuk mempelajari efek samping dari pil KB. Badan ini juga membentuk Komite
Penasehat Obstetri dan Ginekologi untuk mempelajari hubungan antara kontrasepsi
oral dan pembekuan darah, serta apakah pil KB meningkatkan risiko payudara,
leher rahim, atau kanker endometrium. Komite, komite penasihat pertama yang
pernah didirikan oleh FDA, melaporkan pada tahun 1966 itu tidak menemukan bukti
untuk menjadikan pil KB yang tidak aman untuk digunakan manusia.
B.
Tujuan
1.
Mengetahui Bagaimana Cara Kerja Pil
Progesterone
2.
Mengetahui Apa Indiksai Dan Kontraindikasi
Dari Pil Progesterone
3.
Mengetahui Apa Manfaat Dan Dan Kekurangan
Pil Progesterone
4.
Apa efek samping dan penanganannya
penggunaan pil progesterones
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
Definisi
Mini pil progestin merupakan jenis KB hormonal yang didalamnya hanya
mengandung progesteron saja , tanpa adanya tambahan estrogen.
Mini pil bukan sebagai pengganti dari pil oral ombinasi , tetapi hanya
sebagai suplemen atau tambahan , yang digunakan oleh perempuan yang ingin
menggunakan kontrasepsi oral tetapi sedang menyusui atau untuk wanita yang
harus menghindari ekstrogen oleh sebab apapun.
Min pil ditemukan pertengahan 1960-an , berisi dosis rendah progestin (0,5
mg / lebih kecil) harus diminum setiap hari juga selama haid (tida ada interval
bebas hormon diantara siklus haid).
Mini pil mempunyai dua jenis kemasan yaitu kemasan dengan isi 35 pil: 300
µg levonorgestrel atau 350 µg noretindron. Dan kemasan dengan isi 28 pil: 75 µg
desogestrel.
Progestin yang terdapat dalam mini pil terdiri dari dua golongan yaitu
1.
Analog progesteron
a.
Chlormadinone asetat
b.
Megestrol asetat
Kedua preparat in isekarang sudah tidak dipakai lagi karena ternyata dapat
menyebabkan benjolan payudara pada binatang percobaan anjing beagle.
2.
Derivat testosteron (19-norsteroid) ,
ditemukan 1970-an dan dipakai samai saat ini
a.
Norethindrone
b.
Norgestrel
c.
Ethynode
d.
Lynestrenol (exulton)
B.
Tingkat Keefektifan Mini Pil Dan Cara
Kerja Minipil
Sangat efektif (98,5%). Pada penggunaan minipil jangan sampai terlambat
satu-dua tablet atau jangan sampai terjadi gangguan gastrointestinal (muntah
atau diare), karena akibatnya kemungkinan terjadi kehamilan sangat besar.
Penggunaan obat0obat mukolitik asetilsistein bersamaan dengan minipil perlu
dihindari karena mukolitik jenis ini dapat meningkatkan penetrasi sperma
sehingga kemampuan kontraseptif dari minipil dapat terganggu.
Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka :
1.
Jangan sampai ada tablet yang lupa
2.
Tablet digunkan pada jam yang sama(malam
hari)
3.
Senggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam
setelah penggunaan minipil.
Sedangkan cara kerja dari mini pil tersebut adalah :
1.
Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis
steroid seks di ovarium (tidak begitu kuat).
2.
Endometrium mengalami transformasi
sehingga implantasi lebih sulit
3.
Mengentalkan lender serviks sehingga
menghambat penetrasi sperma.
4.
Mengubah motilitas tuba sehingga
transportasi sperma terganggu
C.
Keuntungan Mini Pil
1.
Keuntungan Kontrasepsi
Ada beberapa keuntungan kontrasepssi dari penggunaan mini pil progestin
diantaranya yaitu :
a.
Sangat efektif bila digunakan secara benar
b.
Tidak mengganggu hubungan seksual
c.
Tidak mempengaruhi terhadap pemberian ASI
d.
Kesuburan cepat kembali
e.
Nyaman dan mudah digunakan
f.
Sedikit efek samping
g.
Dapat dihentikan setiap saat
h.
Tidak mengandung estrogen
2.
Keuntungan Nonkontrasepsi
Ada beberapa keuntungan non kontrasepssi dari penggunaan mini pil progestin
diantaranya yaitu
a.
Mengurangi nyeri haid
b.
Mengurangi jumlah darah haid
c.
Menurunkan tingkat anemia
d.
Mencegah kanker endometrium
e.
Melindungi dari penyakit radang panggul
f.
Tidak meningkatkan pembekuan darah
g.
Dapat diberikan pada penderita
endometriosis
h.
Kurang menyebabkan penigkatan tekanan
darah, nyeri kepala dan depresi
i.
Dapat diberikan pada wanita yang menderita
keadaan tumor boemolik
j.
Mungkin cocok untuk wanita dengan keluahan
efek samping yang disebabkan oleh ekstrogen (sakit kepala , hipertensi , nyeri
tungkai bawah , cloasma , berat badan bertambah dan rasa mual).
k.
Sedikit sekali mengganggu metabolism
karbohidrat sehingga relative aman diberikan pada perempuan pengidap kencing
manis yang belum mengalami kompliasi.
D.
Keterbatasan atau Kerugian Mini Pil
Dari penelitian penelitian terbukti , meskipin mini pil lebih jarang
menimbulkan efek samping dan lebih
jarang mempengarui metbolisme dibandingkan pil oral kombinasi , mini piljuga mempunyai kelemahan yang perlu
diperatikan, yaitu :
a.
Hamper 30-60 % mengalami gangguan haid
(pendarahan sela, spotting, amenorea)
b.
Peningkatan atau penurunan berat badan
c.
Harus digunakan setiap hari dan pada waktu
yang sama
d.
Bila lupa 1 pil saja, kegagalan menjadi
lebih besar. Atau kegagalan karena absorspsi karena muntah atau diare.
e.
Payudara menjadi tegang, mual, pusing,
dermatitis atau jerawat
f.
Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4
dari 100 kehamilan), tetapi resiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan
perempuan yang tidak menggunakan minipil.
g.
Efektiitasnya menjadi rendah bila
digunakan bersamaan dengan obat tuberkolosis atau obat epilepsy
h.
Tidak melindungi diri dari infeksi menulr
seksual dan HIV/AIDS
i.
Hirsutisme (tumbuh rambut atau bulu
berlebihan di daerah muka) tetapi sangat jarang terjadi.
E.
Yang boleh dan yang tidak boleh
Menggunakan Mini Pil Progestin
Yang boleh menggunakanmini pil progestin yaitu :
1.
Usia reproduksi
2.
Telah memiliki anak atau yang belum
memiliki anak
3.
Menginginkan satu meode kontrasepsi yang
sangat efektif selama periode menyusui.
4.
Pasca persalinan dan tidak menyusui
5.
Pasca keguguran
6.
Perokok segala usia
7.
Mempunyai tekanan darah tinggi atau dengan
masalah pembekuan darah
8.
Tidak boleh menggunakan estrogen atau
lebih senang tidak menggunakan estrogen
Yang tidak boleh menggunakan minipil progestin yaitu :
1.
Hamil atau diduga hamil
2.
Mengalami perdarahan pervagina yang belum
jelas penyebabnya
3.
Tidak dapat menerima terjadinya ganguan
haid
4.
Menggunakan obat tuberkolosi (ripamfisin)
atau obat epilesi (fenitoin dan berdigurat)
5.
Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
6.
Sering lupa menggunakan pil
7.
Miomuterus. Progestin memicu pertumbuhan
miomuterus
8.
Riwayat stroke. Progestin menyebabkan
spasme pembuluh darah.
F.
Waktu Mulai Menggunakan Minipil
1.
Mulai hari pertama sampai hari ke-5 siklus
haid. Tidak diperlukan pencegahan dangan kontrasepsi lain
2.
Dapat digunakan setiap saat, asal saja
tidak terjadi kehamilan. Bila menggunakannya setelah hari ke-5 siklus haid,
jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode
kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
3.
Bila klien tidak haid (amenorea), minpil
dapat digunakan setiap saat, asal saja diyakin tidak hamil. Jangan melakukan
hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2
hari saja.
4.
Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan
pascapersalinan dan tidak haid, minipil dapat dimulai setiap saat. Bila
menyusui penuh, tidak memerlukan metode kontrasepsi tambahan.
5.
Bila lebih dari 6 minggu pasca persalinan
dank lien telah mendapat haid, minipil dapat dimulai pada hari 1-5 siklus haid.
6.
Minipil dapat dberikan segera
pascakeguguran
7.
Bila klien sebelumnya menggunakan
kontrasepsi hormonal lain dan ingin menggantinya dengan minipil, minipil dapat
segera diberikan , bila saja kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau
ibu tersebut tidak hamil. Tidak perlu menunggu sampai datangnya hari haid
berikutnya.
8.
Bila kontrasepsi yang sebelumnya adalah
kontrasepsi suntikan, minipil diberikan pada jadual suntikan yang berikutnya.
Tidak diperlukan penggunaan meode kontrasepsi yang lain.
9.
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah
kontrasepsi nonhormonal dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan minipil,
minipil diberikan pada hari 1-5 siklus haid dan tidak memerlukan metode
kontrasepsi lain.
10.
Bila kontrasepsi sebelumnya yang digunakan
adalah AKDR (termsuk AKDR yang mengandung hormone), minipil dapat diberikan
pada hari 1-5 siklus haid. Dilakukan pengangkatan AKDR.
G.
Instruksi Kepada Klien
1.
Minum minipil setiap hari pada saat yang
sama
2.
Minum pil yang pertama pada hari pertama
haid
3.
Bila klien muntah dalam waktu 2 jam
setelah menggunakan pil, minumlah pil yang lain, atau gunakan metode
kontrasepsi lain bila klien berniat melakukan hubungan seksual pada 48 jam
berikutnya.
4.
Bila klien menggunakan pil terlambat lebih
dari 3 jam, minumlah pil tersebut begitu klien ingat. Gunakan metode pelindung
selama 24 jam
5.
Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah
segera pil yang terlupa tersebut sesegera kien ingat dan gunakan metode
pelindung sampai akhir bulan.
6.
Walaupun klien belum haid, mulailah paket
baru sehari setelah paket terakhir habis.
7.
Bila haid klien teratur setiap bulan dan
kemudian kehilangan 1 siklus (tidak haid), atau bila merasa hamil, temui
petugas klinik klien untuk memeriksa uji kehamilan.
H.
Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan
1.
Terjadinya perubahan pola haid merupakan
hal yang sering ditemukan selama menggunanakan minipil, terutma pada 2 atau 3
bulan pertama. Perubahan pola haid tersebut umumnya bersifat sementaradan tidak
sampai mengganggu kesehatan.
2.
Kadang-kadang akan timbul efek samping
berupa peningkatan berat badan, sakit kepala ringan, dan nyeri payudara. Semua
efek samping ini tidak berbahaya dan biasanya hilang dengan sendirinya
3.
Obat-obat tertentu seperti obat untuk
tuberculosis (rifampisin) dan beberapa obat epilepsi dapat mengurangi
efektifitas minipil. Minipil tidak dapat mencegah terjadinya infeksi menular
seksual, termasuk AIDS. Bila pasangannya memiliki resiko, kondom perlu
digunakan.
I.
Peringatan Untuk Menggunakan Minipil
1.
Bila beberapa bulan mengalami haid teratur
dan kemudian terlambat haid, perlu dipikirkan kemungkinan terjadi kehamilan.
2.
Bila mengeluh perdarahan bercak yang
disertai dengan nyeri perut hebat, maka yang pertama kali dipikirkan adalah
kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
3.
Problem mata (kehilangan penglihatan atau
kabur) nyeri kepala hebat maka perlu dipikirkan kemungkinkan terjadi hipertensi
atau problem vascular.
J.
Efek Samping Dan Penanganannya
Dari penggunaan mini pil progestin terdapat beberapa efek samping yang
mungkn akan timbul pada konsumen. Mini pil diembangkan dari keinginan utnuk
menccari sesuatu kontrasepsi oral dengan efek samping seminimal mungkin. Dengan
menghilangkan ekstrogen dan mengurangi dosis progestinnya , diharapkan tidak
timbul keluhan seperti mual , pusing , sakit kepala dan nyeri payudara.
Meskipun min pil jauh lebih sedikit menimbulkan efek samping tersebut ,
keuntungan ini masih jalah dibanding dengan kerugiannya yaiu adanya gangguan dan perubahan pola haid
, yang disebabkan oleh pemberian progestin tanpa ekstrogen.
1.
Perubahan pola haid
a.
Dapat terjadi perdarahan
bercak (spoting) dan perdarahan menyerupai haid (breakthroug bleeding) ,dengan
insiden 6-25%.
b.
Lama haid dan volume darah
haid dapat berubah
c.
Pajang siklus dapat sangat
bervariasi
d.
Perubahan pola haid ini yang
sering menjadi penyebab aseptor KB mini
pil mengehntikan kontrasepsinya
e.
Umumnya tidak mungkin
meramalkan wanita mana yang akan mengalami perubahan pola haid tersebut
f.
Tetapi ada penelitian yang
menyatakan bahwa gangguan tersebut lebih sering terjadi pada wanita dengan
berat badan rendah/kurus.
g.
Variasi dalam perubahan
siklus haid sangat beragam , ada yang siklusnya
sangat pendek (11 – 17 hari pada
10-20% kasus) , ada yang sangat panjang > 45 hari (5-10%).
h.
Beberapa pabrik mini pil
menganjurkan mini pil (bila tak pernah lupa 1 tablet pun) pada amenore lebih
dari 60 hari , atau bila lupa mium 1-2 pil dan terjadi amenore selama 45 hari.
i.
Memang tidak ditemukan
perkembangan buruk pada pertumbuhan janin , tetapi progestin dosis tinggi yang
diberikan pada kehamilan dini kadang dapat menyebabkan manskulinisasi dari
janin wanita.
j.
Dismenore terjadi lebih
jarang pada min pil , dan mengurangi ketegangan pra haid.
2.
Efek samping non menstruasi
a.
Tidak selalu ditemukan
pertambahan berat badan pada pemakaian mini pil (yangterjadi pada progestin
dosis tinggi).
b.
Sedangkan apakah mini pil
menambah resiko seperti penyakit kandung empedu , ikterus colestratik , adenoma
hepar dan karsinoma hepar , sampai saa ini belum diketahui dengan jelas.
Sedangkan
pada efeks amping amenore dapat dilakukan penanganan seperti Pastikan hamil atau tidak, bila tidak hamil tidak perlu tindakan khusus.
Cukup konseling saja. Bila amenora berlanjut atau jhal tersebut membuat klien
khawatir,rujuk ke klinik. Bila hamil. Hentikan pil, dan kehamilan dilanjutkan
jelaskan kepada klien bahwa minipil sangat kecil menimbulkan kelainan pada
janin. Bila diduga kehamilan ektopik, klien perlu dirujuk, jangan diberikan
obat-obat hormonal untu menimbulkan haid,. Ataupun diberikan tidak aka nada
gunanya
Bila tidak menimbulkan
masalah kesehatan/ tidak hamil, atau tidak perlu tindakan khusus. Bila klien
tetap saja klien tidak dapat menerima ejadian tersebut, perlu dicari metode
kontrasepsi lain.
BAB III
KASUS DAN PEMBAHASAN
A.
Contoh kasus yang terkait dengan
penggunaan Mini Pil Progesteron (Exulton)
1.
Kasus 1
Ibu Riru mengatakan belum haid lebih dari 3bulan,
mengaku telah menggunakan kb mini pil jenis exulton. Selama mengunakan ibu Riru
mengatakan penggunaan exulton tdk mengurangi prodksi ASInya , dan
efektif mencegah kehamilan. Namun ibu Riru juga mengalami keluhan berupa berat
badan melonjak,terlambat haid berbulan-bulan.
Saat saya mengkonsumsi pil kb excluton,haid sedikit dan tidak lancar (bisa
2-3 kali periode dlm sebulan). berat badan jg naik. tp sangat
disayangkan,setelah berhenti mengkonsumsi, masih terlambat haid selama 4bln
(sampe sekarang). apa efek samping jangka panjang membuat kandungan jd tdk
subur alias susah hamil?mohon dijawab. terima kasih
2.
Kasus 2
Ibu Lela dari palembang mengatakan mengkonsumsi
mini pil exulton. Ibu Lela sedang menyusui bayinya. Sampai sekarang ia mengaku
ASInya masih keluar dan banyak. Namun Ibu Lela belum menstrusi
Saya jga pengguna pil kb exluton 28,sejak 40 hari stlh melahirkan,,saya
putuska untuk menggunakan pil kb ini,karna orgg bilang bagus gak mengurangi
produksi asi,,dan itu memang benar,tp masalhnya sudah 8 pil (8hari meminumpil
ini saya belum jg mens,,cmkemarin hari minggu tgl29 juli2012 pagi hari keluar
menstruasi,,tp pas siang hari dan sampai hari ni menstruasi it gak ada.gimana
yah ,apa it emng reaksi dari pil kb itu
3.
Kasus 3
Ibu Nuri mengatakan menggunakan KB pil mini exulton. Namun belum haid
sudah 1 bln lebih. Bu. Nuri mengatakan masih
bisa menyusui namun ia mengeluh haidnya tidak normal
Mohon bantu jawab
pertanyaan saya ya bu, saya sudah konsumsi pil exluton sebanyak 3 kepeng tp
sampai saat ini saya kok belum haid2 juga ya, sudah periksa pake test kehamilan
hasilnya negatif, trus saya putuskan untuk 1 minggu tidak mengkonsumsi dulu,
maksudnya biar bisa haid tp ga haid2 jg..mohon penjelasannya :) terimakasih
B.
Pembahasan
Dari ketiga kasus diatas terdapat pro dan kontra penggunaan mini pil
progestin , yaitu menyatakan bahwa ketiga – tiganya setelah mengkonsumsi mini
pil exulton tidak berpengaruh pada produksi Asinya , bahkan mini pil menambah
jumlah Asi yang dikeluarkan. Namun mereka mengeluh pada siklus haid mereka.
Yaitu ketidak lancaran dalam haidnya. Bisa 2-3 kali periode
dlm sebulan , atau malah tidak terjadi haid sama
sekali. Tetapi tes HCG dalam urin juga negatif. Bahkan setelah berhenti
mengkonsumsipun mereka belum juga haid.
Mini
pil progestin memang tidak mempengaruhi kualitas atau jangka waktu laktasi.
Bahkan ada beberapa peneliti yang melaporkan bahwa mini pil menambah volume
ASI. Memang terjadi perubahan pada komposisi Asi , tetapi ini tidak mempengaruhi kesehatan
bayi maupun pertumbuan bayi. Disamping itu dari penelitian radiologis ditemukan
adanya progestin atau hasil hasil metabolismenya didalam ASI , tetapi dalam
jumlah yang sangat kecil dan tidak berpengaruh buruk pada bayinya.
Kemungkinan
ketidak normalan siklus haid yang terjdi pada ketiga kasus tersebut merupakan
efek samping dari penggunaan mini pil , yaitu terutama perubahan pada pola
haidnya.
Perubahan
yang terjadi yaitu (Hanafi , 2002) :
a.
Dapat terjadi perdarahan
bercak dan perdarahan menyerupai haid ,dengan insiden 6-25%.
b.
Lama haid dan volume darah
haid dapat berubah
c.
Pajang siklus dapat sangat
bervariasi
d.
Perubahan pola haid ini yang
sering menjadi penyebab aseptor KB mini
pil mengehntikan kontrasepsinya
e.
Umumnya tidak mungkin
meramalkan wanita mana yang akan mengalami perubahan pola haid tersebut
f.
Tetapi ada penelitian yang
menyatakan bahwa gangguan tersebut lebih sering terjadi pada wanita dengan
berat badan rendah/kurus.
g.
Variasi dalam perubahan
siklus haid sangat beragam , ada yang siklusnya
sangat pendek (11 – 17 hari pada
10-20% kasus) , ada yang sangat panjang > 45 hari (5-10%).
h.
Beberapa pabrik mini pil
menganjurkan mini pil (bila tak pernah lupa 1 tablet pun) pada amenore lebih
dari 60 hari , atau bila lupa mium 1-2 pil dan terjadi amenore selama 45 hari.
Dari uraian diatas maka dapat kami
simpulkan kemungkinan kemungkinan yang terjadi pada ketiga kasus tersebut yaitu
:
Kemungkinan ibu memiliki berat badan
yang kurang / kurus , sehingga dapat
mengganggu siklus haidnya. Karen dari penelitian yang telah dilakukan
menyatakan bahwa gangguan gangguan yang terjadi pada wanita yang mengkonsumsi mini
pil lebih sering terjadi pada wanita dengan berat badan yang rendah/kurus.
Kurangnya pengetahuan ibu mengenai mini
pil sehingga , ibu tetap mengkonsumsi mini pil sampai melewati batas yang
ditentukan pabrik untuk penghentian konsumsinya jika terjadi gangguan gangguan
diatas.
Klien mengatakan masih terlambat
menstruasi meskipun sudah berhenti mengkonsumsi mini pil progestin disebabkan
oleh apa? Apakah efek samping penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan
kesuburan berkurang dan susah hamil?
Kemungkinan
pertama terjadinya hal diatas karena pengaruh dari hormon tersebut sehingga
terjadi ketidak seimbangan hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh.
Untuk terjadinya menstruasi harus terjadi keseimbangan pada hormon estrogen dan
progesteron. Hormon estrogen berfungsi untuk memtangkan filokel sedangkan
hormon progesteron berfungsi untuk mempersiapkan endometrium jika terjadi
implantasi.
Sebenarnya
salah satu efek samping atau keuntungan yang didapat dari penggunaan mini pil
progestin adalah kesuburan mudah kembali setelah berhenti mengkonsumsinya. Hal
in bertolak belakang dengan keluhan klien (dalam kasus). Dari diskusi yang
telah kami lakukan kemungkinan yang terjadi pada klien adalah klien menggunakan Kb min pil progestin
bersamaan dengan menyusui , bahkan pada kasus kedua sudah mulai minum mini pil
dari 40 hari setelah melahirkan.
Pada
ibu yang menyusui tidak akan mengalami ovulasi untuk 4 – 24 bulan setelah
melahirkan , sedangkan ibu ibu yang tidak menyusi dapat mengalami ovulasi sedini
1-2 bulan setelah melahirkan(Hanafi , 2002).
Jadi
kemungkinan lainnya yang mendukung keterlambatan menstruasi adalah penggunaan
min pil Kb yang bersamaan dengan proses laktasi. Karena makin lama ibu menyusi
bayinya , maka cenderung bahwa haidnya
akan terjadi kembali selama masa menyusui tersebut , dan makin cenderung timbul
ovulasi yang didahului haid pertama post partum tadi. Makin sering byi
menghisap ASI , makin lama kembalinya/tertundanya haid ibu. Berarti kesuburan
klien memang belum kembali dan haid post partum juga belum lancar ( pada kasus
ke 2 sudah minum mini pil 40 post
partum) , ditambah lagi dengan Mini Pil yang salah satu efek sampingnya adalah
amenore/haid menjadi tidak lancar. Kemungkinan terjadi ketidak sesuaian hormon
yang ada didalam tubuh , atau karena kondisi tertentu (bisa karena BB kurang)
tubuh tidak dapat menerima atau mengelola hormon progestin tmabahan dari mini
pil sehingga terjadi dampak seperti pada kasus diatas.
C.
Pro dan Kontra Penggunaan KB Pil (Mini Pil
Progestin)
Judul
|
|
Pengarang
|
PUTRI8711006, Mayang Ayu Septyaning Tyas
|
Subjek
|
Berat Badan -- Akseptor Kb Suntik -- Kontrasepsi
|
Abstrak
|
Background : From result of BKKBN Central of Java year 2007 indicating
tahat prevalensi participant of KB in Indonesia is injection 47,3%, PIL 28%,
IUD 18,8%, Implan 14,2%, MOW 5,5%, condom 0,9%, CI 1,7% and MOP 0,4%.
According to data in Polindes Permata Bunda Bringin in obtaining data of
amount of acceptors of KB many is to injections, with mean detail in 1 months
of KB inject Progestin-Estrogen counted 70 and people of Progestin 100 people
which some among others experience of heavy additions of body. Research
target : To know difference of number occurrence of heavy addition of
contraception acceptor body inject and progestin of progestin-estrogen.
Specially target is 1) To know occurrence number of make-up of acceptor body
weight of KB inject progestin, 2) To know occurrence number of make-up of
acceptor body weight of KB inject Progestin-Estrogen Research method : This
study use a descriptive comparative study design. Data obtained by the
medical records at BP Pelita Anugerah Tuntang in 2011 Research result :
Amount of weight gain in acceptor injectable progestin in BP Pelita Anugerah
Tuntang rate of 8% of the original weight. Amount of weight gain in acceptor
injectable progestin-estrogen of 9% of the original weight. Conclusion :
Result of research show that there is difference of heavy addition of body at
contraception acceptor inject Progestin and contrasepsi acceptor inject.
Keyword : Heavy addition of body, Acceptor of KB inject progestin,
Contraception acceptor inject progestin-estrogen
|
Permalink
|
Judul
|
|
Pengarang
|
Sangadah
|
Subjek
|
Akseptor Pil KB ,Alat Kontrasepsi
|
Abstrak
|
Latar Belakang: Pil KB bila dipakai dengan benar dan teratur,
kegagalannya sangat kecil yakni 0.1 kehamilan pada 100 wanita pemakai /tahun
pertama pemakaian (1:1000) Dalam pemakaian sehari-hari karena faktor
kesalahan manusia (lupa), maka kegagalannya dapat menjadi 6-8 kehamilan / 100
wanita pemakai / tahun pemakaian. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor
faktor yang mempengaruhi akseptor KB pil terhadap pemilihan alat kontrasepsi
pil di kecamatan sempor. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan uji
chi square dan regresi logistik. Sampel yang digunakan terdiri dari 50
responden dengan menggunakan sampel jenuh. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah tingkat pendidikan, pengetahuan, usia, paritas dan
ekonomi sedangkan variabel dependennya adalah pemilihan alat kontrasepsi.
Hasil Penelitian: Dari hasil analisa menggunakan chi square dapat disimpulkan
bahwa ada hungan antara tingkat pindidikan, pengetahuan, dan tingkat ekonomi
terhadap pemilihan alat kontrasepsi Pil. Dan dari analisa menggunakan regresi
logistik dapat disimpulkan dari ketiga faktor yang diteliti, pengetahuan
merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi pemilihan KB pil.
Dengan nilai OR atau odds ratio 2,832 memungkinkan responden dengan
pengetahuan baik memilih KB pil sebesar 2,832 kali. Harga OR diantara harga
Cl 95 % yaitu diantara rentang 1,1716,849. Harga p menunjukkan nilai lebih
kecil dari 0,05 sehingga mempunyai hubungan yang signifikan pada taraf 95 %.
Kesimpulan: faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan alat
kontrasepsi Pil yaitu tingkat pendidikan, pengetahuan, dan tingkat ekonomi.
Dan faktor yang paling dominan dalam pemilihan alat kontrasepsi Pil yaitu
pengetahuan.
|
Permalink
|
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian diatas beserta ketiga
kasusnya , maka didapatkan sebuah kesimpulan yaitu :
1.
Klien mengatakan masih
terlambat menstruasi meskipun sudah berhenti mengkonsumsi mini pil progestin
disebabkan oleh apa? Apakah efek samping penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan kesuburan berkurang dan susah hamil?
2.
Kemungkinan pertama
terjadinya hal diatas karena pengaruh dari hormon tersebut sehingga terjadi
ketidak seimbangan hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh. Untuk
terjadinya menstruasi harus terjadi keseimbangan pada hormon estrogen dan
progesteron. Hormon estrogen berfungsi untuk memtangkan filokel sedangkan
hormon progesteron berfungsi untuk mempersiapkan endometrium jika terjadi
implantasi.
3.
Pada ibu yang menyusui tidak
akan mengalami ovulasi untuk 4 – 24 bulan setelah melahirkan , sedangkan ibu
ibu yang tidak menyusi dapat mengalami ovulasi sedini 1-2 bulan setelah
melahirkan(Hanafi , 2002).
4.
Jadi kemungkinan lainnya
yang mendukung keterlambatan menstruasi adalah penggunaan min pil Kb yang
bersamaan dengan proses laktasi. Karena makin lama ibu menyusi bayinya , maka
cenderung bahwa haidnya akan terjadi
kembali selama masa menyusui tersebut , dan makin cenderung timbul ovulasi yang
didahului haid pertama post partum tadi. Makin sering byi menghisap ASI , makin
lama kembalinya/tertundanya haid ibu. Berarti kesuburan klien memang belum
kembali dan haid post partum juga belum lancar ( pada kasus ke 2 sudah minum mini pil 40 post partum) ,
ditambah lagi dengan Mini Pil yang salah satu efek sampingnya adalah
amenore/haid menjadi tidak lancar.
5.
Kemungkinan terjadi ketidak
sesuaian hormon yang ada didalam tubuh , atau karena kondisi tertentu (bisa
karena BB kurang) tubuh tidak dapat menerima atau mengelola hormon progestin
tmabahan dari mini pil sehingga terjadi dampak seperti pada kasus diatas.
B.
Saran
Dari makalah yang telah kami buat , semoga bisa menjadi acuan dan bahan
pembelajaran bagi anda khususnya para pembaca dalam mempelajari masalah yang
terkait dengan Mini Pil progestin tentunya. Dan tentunya makalah ini masih jauh
dari sempurna , untuk itu kami sebagai penulis mengharapkan saran dan kritikan
dari anda sebagai pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, hanafi.2004.keluarga berencana dan
kontrasepsi.pustaka sinar harapan : Jakarta.
http://familydoctor.org/isssue/minipil/familydoctor/en/prevention-wellness/sex-birth-control/birth-control/progestin-only-contraceptives.html
SENANG BERBAGI :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar