Minggu, 17 April 2016

MAKALAH MINI PIL PROGESTIN
MATERI KEBIDANAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kontrasepsi oral, atau pil KB, telah digunakan oleh lebih dari 60 juta wanita di seluruh dunia, dan dianggap oleh banyak orang sebagai paling maju medis sosial signifikan dari abad kedua puluh. Pil KB adalah tablet diminum setiap hari oleh seorang wanita untuk mencegah kehamilan. Pil KB melakukan hal ini dengan menghambat perkembangan telur dalam ovarium wanita selama siklus bulanan menstruasi Selama siklus menstruasi wanita, tingkat estrogen yang rendah biasanya memicu kelenjar pituitari untuk mengirimkan suatu hormon yang memulai pengembangan telur. Pil KB rilis cukup estrogen sintetis untuk menjaga hormon yang dari yang dilepaskan selama siklus bulanan.
Pil KB juga mengandung hormon progestin kedua, sintetis, yang meningkatkan ketebalan lendir serviks dan pengembangan menghambat dari lapisan rahim untuk lebih mencegah kehamilan. Penelitian telah menunjukkan bahwa pil KB adalah 99% efektif dalam mencegah kehamilan. Hasil studi tentang keamanan pengendalian kelahiran bervariasi. Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaannya meningkatkan risiko jenis kanker tertentu, sementara yang lain menunjukkan bahwa risiko akan minimal. Ada juga mengklaim bahwa pil KB meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.
Meskipun popularitasnya, segera setelah pil KB diperkenalkan, masyarakat mulai meningkatkan kekhawatiran tentang efek samping dan keselamatan. Pada awal tahun 1961, laporan mulai beredar bahwa pil KB meningkatkan risiko seorang wanita menderita stroke atau serangan jantung dengan menyebabkan pembekuan darah. Pada tahun 1965, federal Food and Drug Administration (FDA) memberikan seorang ilmuwan di Johns Hopkins School of Kebersihan dan Kesehatan Masyarakat untuk mempelajari efek samping dari pil KB. Badan ini juga membentuk Komite Penasehat Obstetri dan Ginekologi untuk mempelajari hubungan antara kontrasepsi oral dan pembekuan darah, serta apakah pil KB meningkatkan risiko payudara, leher rahim, atau kanker endometrium. Komite, komite penasihat pertama yang pernah didirikan oleh FDA, melaporkan pada tahun 1966 itu tidak menemukan bukti untuk menjadikan pil KB yang tidak aman untuk digunakan manusia.
B.      Tujuan
1.      Mengetahui Bagaimana  Cara Kerja Pil Progesterone
2.      Mengetahui Apa Indiksai Dan Kontraindikasi Dari Pil Progesterone
3.      Mengetahui Apa Manfaat Dan Dan Kekurangan Pil Progesterone
4.      Apa efek samping dan penanganannya penggunaan pil progesterones
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.      Definisi
Mini pil progestin merupakan jenis KB hormonal yang didalamnya hanya mengandung progesteron saja , tanpa adanya tambahan estrogen.
Mini pil bukan sebagai pengganti dari pil oral ombinasi , tetapi hanya sebagai suplemen atau tambahan , yang digunakan oleh perempuan yang ingin menggunakan kontrasepsi oral tetapi sedang menyusui atau untuk wanita yang harus menghindari ekstrogen oleh sebab apapun.
Min pil ditemukan pertengahan 1960-an , berisi dosis rendah progestin (0,5 mg / lebih kecil) harus diminum setiap hari juga selama haid (tida ada interval bebas hormon diantara siklus haid).
Mini pil mempunyai dua jenis kemasan yaitu kemasan dengan isi 35 pil: 300 µg levonorgestrel atau 350 µg noretindron. Dan kemasan dengan isi 28 pil: 75 µg desogestrel.
Progestin yang terdapat dalam mini pil terdiri dari dua golongan yaitu
1.      Analog progesteron
a.       Chlormadinone asetat
b.      Megestrol asetat
Kedua preparat in isekarang sudah tidak dipakai lagi karena ternyata dapat menyebabkan benjolan payudara pada binatang percobaan anjing beagle.
2.      Derivat testosteron (19-norsteroid) , ditemukan 1970-an dan dipakai samai saat ini
a.       Norethindrone
b.      Norgestrel
c.       Ethynode
d.      Lynestrenol (exulton)
B.       Tingkat Keefektifan Mini Pil Dan Cara Kerja Minipil
Sangat efektif (98,5%). Pada penggunaan minipil jangan sampai terlambat satu-dua tablet atau jangan sampai terjadi gangguan gastrointestinal (muntah atau diare), karena akibatnya kemungkinan terjadi kehamilan sangat besar. Penggunaan obat0obat mukolitik asetilsistein bersamaan dengan minipil perlu dihindari karena mukolitik jenis ini dapat meningkatkan penetrasi sperma sehingga kemampuan kontraseptif dari minipil dapat terganggu.
Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka :
1.      Jangan sampai ada tablet yang lupa
2.      Tablet digunkan pada jam yang sama(malam hari)
3.      Senggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan minipil.
Sedangkan cara kerja dari mini pil tersebut adalah :
1.      Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium (tidak begitu kuat).
2.      Endometrium mengalami transformasi sehingga implantasi lebih sulit
3.      Mengentalkan lender serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
4.      Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
C.       Keuntungan Mini Pil
1.      Keuntungan Kontrasepsi
Ada beberapa keuntungan kontrasepssi dari penggunaan mini pil progestin diantaranya yaitu :
a.       Sangat efektif bila digunakan secara benar
b.      Tidak mengganggu hubungan seksual
c.       Tidak mempengaruhi terhadap pemberian ASI
d.      Kesuburan cepat kembali
e.       Nyaman dan mudah digunakan
f.       Sedikit efek samping
g.      Dapat dihentikan setiap saat
h.      Tidak mengandung estrogen
2.      Keuntungan Nonkontrasepsi
Ada beberapa keuntungan non kontrasepssi dari penggunaan mini pil progestin diantaranya yaitu
a.       Mengurangi nyeri haid
b.      Mengurangi jumlah darah haid
c.       Menurunkan tingkat anemia
d.      Mencegah kanker endometrium
e.       Melindungi dari penyakit radang panggul
f.       Tidak meningkatkan pembekuan darah
g.      Dapat diberikan pada penderita endometriosis
h.      Kurang menyebabkan penigkatan tekanan darah, nyeri kepala dan depresi
i.        Dapat diberikan pada wanita yang menderita keadaan tumor boemolik
j.        Mungkin cocok untuk wanita dengan keluahan efek samping yang disebabkan oleh ekstrogen (sakit kepala , hipertensi , nyeri tungkai bawah , cloasma , berat badan bertambah dan rasa mual).
k.      Sedikit sekali mengganggu metabolism karbohidrat sehingga relative aman diberikan pada perempuan pengidap kencing manis yang belum mengalami kompliasi.
D.      Keterbatasan atau Kerugian Mini Pil
Dari penelitian penelitian terbukti , meskipin mini pil lebih jarang menimbulkan efek samping  dan lebih jarang mempengarui metbolisme dibandingkan pil oral kombinasi  , mini piljuga mempunyai kelemahan yang perlu diperatikan, yaitu :
a.       Hamper 30-60 % mengalami gangguan haid (pendarahan sela, spotting, amenorea)
b.      Peningkatan atau penurunan berat badan
c.       Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
d.      Bila lupa 1 pil saja, kegagalan menjadi lebih besar. Atau kegagalan karena absorspsi karena muntah atau diare.
e.       Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau jerawat
f.       Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan), tetapi resiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan minipil.
g.      Efektiitasnya menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat tuberkolosis atau obat epilepsy
h.      Tidak melindungi diri dari infeksi menulr seksual dan HIV/AIDS
i.        Hirsutisme (tumbuh rambut atau bulu berlebihan di daerah muka) tetapi sangat jarang  terjadi.
E.       Yang boleh dan yang tidak boleh Menggunakan Mini Pil Progestin
Yang boleh menggunakanmini pil progestin yaitu :
1.      Usia reproduksi
2.      Telah memiliki anak atau yang belum memiliki anak
3.      Menginginkan satu meode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui.
4.      Pasca persalinan dan tidak menyusui
5.      Pasca keguguran
6.      Perokok segala usia
7.      Mempunyai tekanan darah tinggi atau dengan masalah pembekuan darah
8.      Tidak boleh menggunakan estrogen atau lebih senang tidak menggunakan estrogen
Yang tidak boleh menggunakan minipil progestin yaitu :
1.         Hamil atau diduga hamil
2.         Mengalami perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya
3.         Tidak dapat menerima terjadinya ganguan haid
4.         Menggunakan obat tuberkolosi (ripamfisin) atau obat epilesi (fenitoin dan berdigurat)
5.         Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
6.         Sering lupa menggunakan pil
7.         Miomuterus. Progestin memicu pertumbuhan miomuterus
8.         Riwayat stroke. Progestin menyebabkan spasme pembuluh darah.
F.        Waktu Mulai Menggunakan Minipil
1.      Mulai hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid. Tidak diperlukan pencegahan dangan kontrasepsi lain
2.      Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi kehamilan. Bila menggunakannya setelah hari ke-5 siklus haid, jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
3.      Bila klien tidak haid (amenorea), minpil dapat digunakan setiap saat, asal saja diyakin tidak hamil. Jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
4.      Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pascapersalinan dan tidak haid, minipil dapat dimulai setiap saat. Bila menyusui penuh, tidak memerlukan metode kontrasepsi tambahan.
5.      Bila lebih dari 6 minggu pasca persalinan dank lien telah mendapat haid, minipil dapat dimulai pada hari 1-5 siklus haid.
6.      Minipil dapat dberikan segera pascakeguguran
7.      Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin menggantinya dengan minipil, minipil dapat segera diberikan , bila saja kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau ibu tersebut tidak hamil. Tidak perlu menunggu sampai datangnya hari haid berikutnya.
8.      Bila kontrasepsi yang sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, minipil diberikan pada jadual suntikan yang berikutnya. Tidak diperlukan penggunaan meode kontrasepsi yang lain.
9.      Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan minipil, minipil diberikan pada hari 1-5 siklus haid dan tidak memerlukan metode kontrasepsi lain.
10.  Bila kontrasepsi sebelumnya yang digunakan adalah AKDR (termsuk AKDR yang mengandung hormone), minipil dapat diberikan pada hari 1-5 siklus haid. Dilakukan pengangkatan AKDR.
G.      Instruksi Kepada Klien
1.      Minum minipil setiap hari pada saat yang sama
2.      Minum pil yang pertama pada hari pertama haid
3.      Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, minumlah pil yang lain, atau gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berniat melakukan hubungan seksual pada 48 jam berikutnya.
4.      Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam, minumlah pil tersebut begitu klien ingat. Gunakan metode pelindung selama 24 jam
5.      Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang terlupa tersebut sesegera kien ingat dan gunakan metode pelindung sampai akhir bulan.
6.      Walaupun klien belum haid, mulailah paket baru sehari setelah paket terakhir habis.
7.      Bila haid klien teratur setiap bulan dan kemudian kehilangan 1 siklus (tidak haid), atau bila merasa hamil, temui petugas klinik klien untuk memeriksa uji kehamilan.
H.      Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan
1.      Terjadinya perubahan pola haid merupakan hal yang sering ditemukan selama menggunanakan minipil, terutma pada 2 atau 3 bulan pertama. Perubahan pola haid tersebut umumnya bersifat sementaradan tidak sampai mengganggu kesehatan.
2.      Kadang-kadang akan timbul efek samping berupa peningkatan berat badan, sakit kepala ringan, dan nyeri payudara. Semua efek samping ini tidak berbahaya dan biasanya hilang dengan sendirinya
3.      Obat-obat tertentu seperti obat untuk tuberculosis (rifampisin) dan beberapa obat epilepsi dapat mengurangi efektifitas minipil. Minipil tidak dapat mencegah terjadinya infeksi menular seksual, termasuk AIDS. Bila pasangannya memiliki resiko, kondom perlu digunakan.
I.         Peringatan Untuk Menggunakan Minipil
1.      Bila beberapa bulan mengalami haid teratur dan kemudian terlambat haid, perlu dipikirkan kemungkinan terjadi kehamilan.
2.      Bila mengeluh perdarahan bercak yang disertai dengan nyeri perut hebat, maka yang pertama kali dipikirkan adalah kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
3.      Problem mata (kehilangan penglihatan atau kabur) nyeri kepala hebat maka perlu dipikirkan kemungkinkan terjadi hipertensi atau problem vascular.
J.         Efek Samping Dan Penanganannya
Dari penggunaan mini pil progestin terdapat beberapa efek samping yang mungkn akan timbul pada konsumen. Mini pil diembangkan dari keinginan utnuk menccari sesuatu kontrasepsi oral dengan efek samping seminimal mungkin. Dengan menghilangkan ekstrogen dan mengurangi dosis progestinnya , diharapkan tidak timbul keluhan seperti mual , pusing , sakit kepala dan nyeri payudara. Meskipun min pil jauh lebih sedikit menimbulkan efek samping tersebut , keuntungan ini masih jalah dibanding dengan kerugiannya  yaiu adanya gangguan dan perubahan pola haid , yang disebabkan oleh pemberian progestin tanpa ekstrogen.
1.         Perubahan pola haid
a.       Dapat terjadi perdarahan bercak (spoting) dan perdarahan menyerupai haid (breakthroug bleeding) ,dengan insiden 6-25%.
b.      Lama haid dan volume darah haid dapat berubah
c.       Pajang siklus dapat sangat bervariasi
d.      Perubahan pola haid ini yang sering menjadi  penyebab aseptor KB mini pil mengehntikan kontrasepsinya
e.       Umumnya tidak mungkin meramalkan wanita mana yang akan mengalami perubahan pola haid tersebut
f.       Tetapi ada penelitian yang menyatakan bahwa gangguan tersebut lebih sering terjadi pada wanita dengan berat badan rendah/kurus.
g.      Variasi dalam perubahan siklus haid sangat beragam , ada yang siklusnya  sangat pendek  (11 – 17 hari pada 10-20% kasus) , ada yang sangat panjang > 45 hari (5-10%).
h.      Beberapa pabrik mini pil menganjurkan mini pil (bila tak pernah lupa 1 tablet pun) pada amenore lebih dari 60 hari , atau bila lupa mium 1-2 pil dan terjadi amenore selama 45 hari.
i.        Memang tidak ditemukan perkembangan buruk pada pertumbuhan janin , tetapi progestin dosis tinggi yang diberikan pada kehamilan dini kadang dapat menyebabkan manskulinisasi dari janin wanita.
j.        Dismenore terjadi lebih jarang pada min pil , dan mengurangi ketegangan pra haid.
2.             Efek samping non menstruasi
a.       Tidak selalu ditemukan pertambahan berat badan pada pemakaian mini pil (yangterjadi pada progestin dosis tinggi).
b.      Sedangkan apakah mini pil menambah resiko seperti penyakit kandung empedu , ikterus colestratik , adenoma hepar dan karsinoma hepar , sampai saa ini belum diketahui dengan jelas.
Sedangkan pada efeks amping amenore dapat dilakukan penanganan seperti Pastikan hamil atau tidak, bila tidak hamil tidak perlu tindakan khusus. Cukup konseling saja. Bila amenora berlanjut atau jhal tersebut membuat klien khawatir,rujuk ke klinik. Bila hamil. Hentikan pil, dan kehamilan dilanjutkan jelaskan kepada klien bahwa minipil sangat kecil menimbulkan kelainan pada janin. Bila diduga kehamilan ektopik, klien perlu dirujuk, jangan diberikan obat-obat hormonal untu menimbulkan haid,. Ataupun diberikan tidak aka nada gunanya
Bila tidak menimbulkan masalah kesehatan/ tidak hamil, atau tidak perlu tindakan khusus. Bila klien tetap saja klien tidak dapat menerima ejadian tersebut, perlu dicari metode kontrasepsi lain.
BAB III
KASUS DAN PEMBAHASAN
A.      Contoh kasus yang terkait dengan penggunaan Mini Pil Progesteron (Exulton)
1.        Kasus 1
Ibu Riru mengatakan belum haid lebih dari 3bulan, mengaku telah menggunakan kb mini pil jenis exulton. Selama mengunakan ibu Riru mengatakan penggunaan exulton tdk mengurangi prodksi ASInya , dan efektif mencegah kehamilan. Namun ibu Riru juga mengalami keluhan berupa berat badan melonjak,terlambat haid berbulan-bulan.
Saat saya mengkonsumsi pil kb excluton,haid sedikit dan tidak lancar (bisa 2-3 kali periode dlm sebulan). berat badan jg naik. tp sangat disayangkan,setelah berhenti mengkonsumsi, masih terlambat haid selama 4bln (sampe sekarang). apa efek samping jangka panjang membuat kandungan jd tdk subur alias susah hamil?mohon dijawab. terima kasih
2.        Kasus 2
Ibu Lela dari palembang mengatakan mengkonsumsi mini pil exulton. Ibu Lela sedang menyusui bayinya. Sampai sekarang ia mengaku ASInya masih keluar dan banyak. Namun Ibu Lela belum menstrusi
Saya jga pengguna pil kb exluton 28,sejak 40 hari stlh melahirkan,,saya putuska untuk menggunakan pil kb ini,karna orgg bilang bagus gak mengurangi produksi asi,,dan itu memang benar,tp masalhnya sudah 8 pil (8hari meminumpil ini saya belum jg mens,,cmkemarin hari minggu tgl29 juli2012 pagi hari keluar menstruasi,,tp pas siang hari dan sampai hari ni menstruasi it gak ada.gimana yah ,apa it emng reaksi dari pil kb itu
3.        Kasus 3
Ibu Nuri mengatakan menggunakan KB pil mini exulton. Namun belum haid sudah 1 bln lebih. Bu. Nuri mengatakan masih bisa menyusui namun ia mengeluh haidnya tidak normal
Mohon bantu jawab pertanyaan saya ya bu, saya sudah konsumsi pil exluton sebanyak 3 kepeng tp sampai saat ini saya kok belum haid2 juga ya, sudah periksa pake test kehamilan hasilnya negatif, trus saya putuskan untuk 1 minggu tidak mengkonsumsi dulu, maksudnya biar bisa haid tp ga haid2 jg..mohon penjelasannya :) terimakasih
B.       Pembahasan
Dari ketiga kasus diatas  terdapat pro dan kontra penggunaan mini pil progestin , yaitu menyatakan bahwa ketiga – tiganya setelah mengkonsumsi mini pil exulton tidak berpengaruh pada produksi Asinya , bahkan mini pil menambah jumlah Asi yang dikeluarkan. Namun mereka mengeluh pada siklus haid mereka. Yaitu ketidak lancaran dalam haidnya. Bisa 2-3 kali periode dlm sebulan , atau malah tidak terjadi haid sama sekali. Tetapi tes HCG dalam urin juga negatif. Bahkan setelah berhenti mengkonsumsipun mereka belum juga haid.
Mini pil progestin memang tidak mempengaruhi kualitas atau jangka waktu laktasi. Bahkan ada beberapa peneliti yang melaporkan bahwa mini pil menambah volume ASI. Memang terjadi perubahan pada komposisi Asi  , tetapi ini tidak mempengaruhi kesehatan bayi maupun pertumbuan bayi. Disamping itu dari penelitian radiologis ditemukan adanya progestin atau hasil hasil metabolismenya didalam ASI , tetapi dalam jumlah yang sangat kecil dan tidak berpengaruh buruk pada bayinya.
Kemungkinan ketidak normalan siklus haid yang terjdi pada ketiga kasus tersebut merupakan efek samping dari penggunaan mini pil , yaitu terutama perubahan pada pola haidnya.
Perubahan yang terjadi yaitu (Hanafi , 2002) :
a.       Dapat terjadi perdarahan bercak dan perdarahan menyerupai haid ,dengan insiden 6-25%.
b.      Lama haid dan volume darah haid dapat berubah
c.       Pajang siklus dapat sangat bervariasi
d.      Perubahan pola haid ini yang sering menjadi  penyebab aseptor KB mini pil mengehntikan kontrasepsinya
e.       Umumnya tidak mungkin meramalkan wanita mana yang akan mengalami perubahan pola haid tersebut
f.       Tetapi ada penelitian yang menyatakan bahwa gangguan tersebut lebih sering terjadi pada wanita dengan berat badan rendah/kurus.
g.      Variasi dalam perubahan siklus haid sangat beragam , ada yang siklusnya  sangat pendek  (11 – 17 hari pada 10-20% kasus) , ada yang sangat panjang > 45 hari (5-10%).
h.      Beberapa pabrik mini pil menganjurkan mini pil (bila tak pernah lupa 1 tablet pun) pada amenore lebih dari 60 hari , atau bila lupa mium 1-2 pil dan terjadi amenore selama 45 hari.
Dari uraian diatas maka dapat kami simpulkan kemungkinan kemungkinan yang terjadi pada ketiga kasus tersebut yaitu :
Kemungkinan ibu memiliki berat badan yang kurang / kurus , sehingga  dapat mengganggu siklus haidnya. Karen dari penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa gangguan gangguan yang terjadi pada wanita yang mengkonsumsi mini pil lebih sering terjadi pada wanita dengan berat badan yang rendah/kurus.
Kurangnya pengetahuan ibu mengenai mini pil sehingga , ibu tetap mengkonsumsi mini pil sampai melewati batas yang ditentukan pabrik untuk penghentian konsumsinya jika terjadi gangguan gangguan diatas.
Klien mengatakan masih terlambat menstruasi meskipun sudah berhenti mengkonsumsi mini pil progestin disebabkan oleh apa? Apakah efek samping penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kesuburan berkurang dan susah hamil?
Kemungkinan pertama terjadinya hal diatas karena pengaruh dari hormon tersebut sehingga terjadi ketidak seimbangan hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh. Untuk terjadinya menstruasi harus terjadi keseimbangan pada hormon estrogen dan progesteron. Hormon estrogen berfungsi untuk memtangkan filokel sedangkan hormon progesteron berfungsi untuk mempersiapkan endometrium jika terjadi implantasi.
Sebenarnya salah satu efek samping atau keuntungan yang didapat dari penggunaan mini pil progestin adalah kesuburan mudah kembali setelah berhenti mengkonsumsinya. Hal in bertolak belakang dengan keluhan klien (dalam kasus). Dari diskusi yang telah kami lakukan kemungkinan yang terjadi pada klien  adalah klien menggunakan Kb min pil progestin bersamaan dengan menyusui , bahkan pada kasus kedua sudah mulai minum mini pil dari 40 hari setelah melahirkan.
Pada ibu yang menyusui tidak akan mengalami ovulasi untuk 4 – 24 bulan setelah melahirkan , sedangkan ibu ibu yang tidak menyusi dapat mengalami ovulasi sedini 1-2 bulan setelah melahirkan(Hanafi , 2002).
Jadi kemungkinan lainnya yang mendukung keterlambatan menstruasi adalah penggunaan min pil Kb yang bersamaan dengan proses laktasi. Karena makin lama ibu menyusi bayinya , maka cenderung  bahwa haidnya akan terjadi kembali selama masa menyusui tersebut , dan makin cenderung timbul ovulasi yang didahului haid pertama post partum tadi. Makin sering byi menghisap ASI , makin lama kembalinya/tertundanya haid ibu. Berarti kesuburan klien memang belum kembali dan haid post partum juga belum lancar ( pada kasus ke 2  sudah minum mini pil 40 post partum) , ditambah lagi dengan Mini Pil yang salah satu efek sampingnya adalah amenore/haid menjadi tidak lancar. Kemungkinan terjadi ketidak sesuaian hormon yang ada didalam tubuh , atau karena kondisi tertentu (bisa karena BB kurang) tubuh tidak dapat menerima atau mengelola hormon progestin tmabahan dari mini pil sehingga terjadi dampak seperti pada kasus diatas.
C.       Pro dan Kontra Penggunaan KB Pil (Mini Pil Progestin)
Judul
Pengarang
PUTRI8711006, Mayang Ayu Septyaning Tyas
Subjek
Berat Badan -- Akseptor Kb Suntik -- Kontrasepsi
Abstrak
Background : From result of BKKBN Central of Java year 2007 indicating tahat prevalensi participant of KB in Indonesia is injection 47,3%, PIL 28%, IUD 18,8%, Implan 14,2%, MOW 5,5%, condom 0,9%, CI 1,7% and MOP 0,4%. According to data in Polindes Permata Bunda Bringin in obtaining data of amount of acceptors of KB many is to injections, with mean detail in 1 months of KB inject Progestin-Estrogen counted 70 and people of Progestin 100 people which some among others experience of heavy additions of body. Research target : To know difference of number occurrence of heavy addition of contraception acceptor body inject and progestin of progestin-estrogen. Specially target is 1) To know occurrence number of make-up of acceptor body weight of KB inject progestin, 2) To know occurrence number of make-up of acceptor body weight of KB inject Progestin-Estrogen Research method : This study use a descriptive comparative study design. Data obtained by the medical records at BP Pelita Anugerah Tuntang in 2011 Research result : Amount of weight gain in acceptor injectable progestin in BP Pelita Anugerah Tuntang rate of 8% of the original weight. Amount of weight gain in acceptor injectable progestin-estrogen of 9% of the original weight. Conclusion : Result of research show that there is difference of heavy addition of body at contraception acceptor inject Progestin and contrasepsi acceptor inject. Keyword : Heavy addition of body, Acceptor of KB inject progestin, Contraception acceptor inject progestin-estrogen
Permalink
Judul
Pengarang
Sangadah
Subjek
Akseptor Pil KB ,Alat Kontrasepsi
Abstrak
Latar Belakang: Pil KB bila dipakai dengan benar dan teratur, kegagalannya sangat kecil yakni 0.1 kehamilan pada 100 wanita pemakai /tahun pertama pemakaian (1:1000) Dalam pemakaian sehari-hari karena faktor kesalahan manusia (lupa), maka kegagalannya dapat menjadi 6-8 kehamilan / 100 wanita pemakai / tahun pemakaian. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi akseptor KB pil terhadap pemilihan alat kontrasepsi pil di kecamatan sempor. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan uji chi square dan regresi logistik. Sampel yang digunakan terdiri dari 50 responden dengan menggunakan sampel jenuh. Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, pengetahuan, usia, paritas dan ekonomi sedangkan variabel dependennya adalah pemilihan alat kontrasepsi. Hasil Penelitian: Dari hasil analisa menggunakan chi square dapat disimpulkan bahwa ada hungan antara tingkat pindidikan, pengetahuan, dan tingkat ekonomi terhadap pemilihan alat kontrasepsi Pil. Dan dari analisa menggunakan regresi logistik dapat disimpulkan dari ketiga faktor yang diteliti, pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi pemilihan KB pil. Dengan nilai OR atau odds ratio 2,832 memungkinkan responden dengan pengetahuan baik memilih KB pil sebesar 2,832 kali. Harga OR diantara harga Cl 95 % yaitu diantara rentang 1,1716,849. Harga p menunjukkan nilai lebih kecil dari 0,05 sehingga mempunyai hubungan yang signifikan pada taraf 95 %. Kesimpulan: faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan alat kontrasepsi Pil yaitu tingkat pendidikan, pengetahuan, dan tingkat ekonomi. Dan faktor yang paling dominan dalam pemilihan alat kontrasepsi Pil yaitu pengetahuan.
Permalink


BAB IV
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dari uraian diatas beserta ketiga kasusnya , maka didapatkan sebuah kesimpulan yaitu :
1.         Klien mengatakan masih terlambat menstruasi meskipun sudah berhenti mengkonsumsi mini pil progestin disebabkan oleh apa? Apakah efek samping penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kesuburan berkurang dan susah hamil?
2.         Kemungkinan pertama terjadinya hal diatas karena pengaruh dari hormon tersebut sehingga terjadi ketidak seimbangan hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh. Untuk terjadinya menstruasi harus terjadi keseimbangan pada hormon estrogen dan progesteron. Hormon estrogen berfungsi untuk memtangkan filokel sedangkan hormon progesteron berfungsi untuk mempersiapkan endometrium jika terjadi implantasi.
3.         Pada ibu yang menyusui tidak akan mengalami ovulasi untuk 4 – 24 bulan setelah melahirkan , sedangkan ibu ibu yang tidak menyusi dapat mengalami ovulasi sedini 1-2 bulan setelah melahirkan(Hanafi , 2002).
4.         Jadi kemungkinan lainnya yang mendukung keterlambatan menstruasi adalah penggunaan min pil Kb yang bersamaan dengan proses laktasi. Karena makin lama ibu menyusi bayinya , maka cenderung  bahwa haidnya akan terjadi kembali selama masa menyusui tersebut , dan makin cenderung timbul ovulasi yang didahului haid pertama post partum tadi. Makin sering byi menghisap ASI , makin lama kembalinya/tertundanya haid ibu. Berarti kesuburan klien memang belum kembali dan haid post partum juga belum lancar ( pada kasus ke 2  sudah minum mini pil 40 post partum) , ditambah lagi dengan Mini Pil yang salah satu efek sampingnya adalah amenore/haid menjadi tidak lancar.
5.         Kemungkinan terjadi ketidak sesuaian hormon yang ada didalam tubuh , atau karena kondisi tertentu (bisa karena BB kurang) tubuh tidak dapat menerima atau mengelola hormon progestin tmabahan dari mini pil sehingga terjadi dampak seperti pada kasus diatas.
B.       Saran
Dari makalah yang telah kami buat , semoga bisa menjadi acuan dan bahan pembelajaran bagi anda khususnya para pembaca dalam mempelajari masalah yang terkait dengan Mini Pil progestin tentunya. Dan tentunya makalah ini masih jauh dari sempurna , untuk itu kami sebagai penulis mengharapkan saran dan kritikan dari anda sebagai pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, hanafi.2004.keluarga berencana dan kontrasepsi.pustaka sinar harapan : Jakarta.

http://familydoctor.org/isssue/minipil/familydoctor/en/prevention-wellness/sex-birth-control/birth-control/progestin-only-contraceptives.html


SENANG BERBAGI :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar